Selasa, 30 Agustus 2016

Belajar Dari Kegagalan Teknologi Helm Pintar Skully



DUTABLOG.COM - Tidak bisa dipungkiri lagi, kemajuan dunia teknologi di medium tahun 2000an terbilang sangat cepat, terutama sejak pertama kali Internet dirilis ke publik. Namun, dari berbagai teknologi yang berkembang ternyata banyak juga teknologi yang gagal, bahkan sebelum resmi dirilis, seperti berikut ini.



Awal Mula Kemunculan Helm Pintar Skully


Helm Pintar Skully Dinyatakan Wafat


Di tahun 2014, dari san fransisco muncul informasi yang menggebrak dunia berupa launching Helm Pintar Skully. Helm digadang-gadang akan menjadi solusi kenyamanan dan keamanan berkendara menggunakan motor. Bahkan sudah diproyeksikan menjadi standard helm GP dan Formula karena berbagai fungsi dan feature yang meningkatkan kewaspadaan pengguna termasuk auto analisys by software tentang pilihan dan resiko yang bisa diambil pengendara.

Bahkan dalam pre order, helm ini kebanjiran pesanan dari berbagai belahan dunia walaupun versi lite nya dibanderol sekitar 1500 USD lebih.

Meskipun dibanjuri order Sully AR-1 (versi perdana helm pintar ini) namun biaya engineering yang terlalu tinggi tidak dapat lagi ditahan oleh perusahaan startup yang dibangun oleh kakak beradik Marcus dan Mitch Weller.

Dari press release pihak eksekutif perusahaan menyatakan bahwa mereka sudah berbuat sekuat tenaga untuk menyelamatkan perusahaan bahkan sudah menjajaki berbagai opsi termasuk akuisisi oleh perusahaan IT tiongkok LeEco. Namun permasalahan internal dan pembagian hak cipta menjadi sengketa serius yang tidak dapat diambil jalan tengahnya.

Bahkan sebelum Agustus 2016, dikhabarkan Marcus dan Mitch Weller menyakan diri keluar dari perusahaan sambil membawa semua teknisi yang turut membangun perusahaan ini dari awal. Beberapa hari setelahnya para karyawan mengikuti langkah serupa sang founder. Hal ini makin memperburuk kondisi dan pihak eksekutif perusahaan mengangkat tangan untuk proses akuisisi dengan perusahaan tiongkok.

“Beberapa hari ini kami berusaha keras untuk menyelamatkan perusahaan namun kondisi dan fakta tidak mendukung kami semua untuk meneruskan produksi AR-1 dan sedihnya kami tidak bisa secara langsung memproses pengembalian”, itu adalah statemen resmi dari para eksekutif yang artinya para pemesan awal AR-1 tidak mendapatkan helm-nya dan tidak serta merta mendapatkan refund atas uang yang mereka bayarkan.

Ini adalah kondisi yang sangat mengerikan untuk konsumen karena seolah uang mereka dicuri dengan cara yang sangat tragis.

Perusahaan Skully bahkan sudah mengajukan Form-7 sebagai kajian resmi jaksa wilayah setempat untuk menyatakan perusahaan ini bangkrut. Jika itu disetujui maka pemerintah daerah San Fransisco akan mendukung Sully untuk tidak mengembalikan uang para pelanggan yang memesan Skully versi perdana dan menganggap kerugian konsumen tersebut sebagai bagian dari resiko pembelian pada perusahaan startup.

Sedikit harapan dirilis di akhir minggu ini oleh jajaran eksekutif walaupun mereka menegaskan bahwa usaha mereka belum final namun ada peluang perusahaan helm pintar sejenis bernama Fusar akan membeli sebagian aset informasi perusahaan dan siap mengirimpan produk mereka sebagai pengganti AR-1 kepada para pemesan awal yang sudah membayar.

Produk fusar memang masuk kategori Helm Pintar namun memiliki fungsi dan feature yang jauh berbeda, setidaknya diharapkan para pelanggan tidak sekedar kehilangan uang tanpa mendapatkan apapun.



Kamu suka artikel seperti ini? Jika suka silakan klik bagikan pada artikel ini 

dutablog.com - Music | Lifestyle | Technology



EmoticonEmoticon